Kain tenun adalah salah satu kain khas kebanggaan Indonesia. Tidak kalah dari batik, kain tenun juga menjadi salah satu kain nusantara yang memiliki makna filosofis mendalam sehingga sudah barang tentu kain ini bernilai tinggi. Nah, Sahabat Inisiator, tahukah kalian beberapa daerah di Indonesia ternyata terkenal sebagai desa tenun karena penduduk setempatnya menghasilkan kain tenun dengan kualitas terbaik. Jika Sahabat Inisiator berkunjung ke salah satu dari daftar desa tenun di bawah ini, kalian bukan hanya bisa berwisata sembari melihat-lihat koleksi kain tenun cantik, tapi juga melihat proses pembuatannya sambil belajar menenun langsung dari para pengrajinnya. Beberapa daftar di bawah ini juga memuat desa tenun hasil pemberdayaan Human Initiative loh.
Desa Tenganan ini menjadi desa tenun yang paling diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain karena tenun yang dihasilkan di desa ini memiliki keunikan dan budaya yang luar biasa, mereka juga bisa sekaligus berwisata karena sudah bukan rahasia umum lagi jika Bali menjadi salah satu top destinasi wisata mancanegara.
Kain tenun khas Indonesia lainnya yang sudah terkenal di berbagai belahan dunia adalah kain tenun buatan masyarakat Sumba. Desa Adat Prailiu, tepatnya di Waingapu, Sumba Timur menjadi salah satu penghasil kain indah khas Indonesia ini. Uniknya, benang tenun dari daerah ini melalui proses pewarnaan dengan menggunakan bahan-bahan alami, beberapa warna yang sering digunakan, antara lain kuning, hitam, biru, dan merah.
Pemberdayaan pengrajin tenun melalui pengembangan busana etnis dari Pontianak juga merupakan salah satu binaan dari Human Initiative. Mayoritas penduduk ber-etnis Madura, melarikan diri dari Sambas th. 1999 ke Pontianak. Kebanyakan dari mereka adalah generasi ke-2 dari Sambas, menikah & beradaptasi dengan warga sekitar. Mereka pun masih ingat tradisi menenun (Tenun Melayu & Tenun Dayak). Tenun Melayu berkembang dari Sambas mirip dengan Palembang (ciri khasnya ada benang emas). Dari kecil mereka belajar saat di Sambas, sehingga saat pindah ke Pontianak akhirnya mereka terapkan. Target pasar mereka adalah dijual kembali ke Sambas. Banyak yang melirik dari pemerintah, swasta untuk mengembangkan UMKM ini. Yang pertama masuk adalah program KOTAKU (dari pemerintah), UNTAN, dll.Selain tenun ada juga kerajinan dalam bentuk lain, namun yang paling banyak adalah Tenun. Produk yang dihasilkan masih terbatas. Produk utama mereka adalah kain songket. Mereka tidak menyasar pasar lokal namun nasional, bahkan mancanegara.
Bagaimana Sahabat Inisiator? Tertarik berwisata ke Desa Tenun? Mari lestarikan budaya Indonesia serta memajukan Usaha Kecil Masyarakat (UKM).