Banda Aceh – Human Initiative sebagai salah satu lembaga kemanusiaan di Indonesia sangat bersyukur menjadi bagian dalam penyelenggaraan Asia-Pacific Local Leaders Summit di Banda Aceh pada 19-22 Agustus 2024. Mendapatkan amanah dan berkolaborasi sebagai local-host Indonesia, Human Initiative menyaksikan bagaimana pertemuan tingkat regional ini membuka jejaring bagi lebih dari 50 lembaga dalam dan luar negeri dalam menguatkan peran aktor lokal penggerak masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Tahun 2024 ini, Network for Empowered Aid Response (NEAR) sebagai gerakan organisasi masyarakat sipil (OMS) lokal dan nasional di dunia menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan Asia-Pacific Local Leaders Summit. Mengusung tema ‘Merapatkan Barisan untuk Penguatan Pelaku Lokal Respon Kemanusiaan dan Membangun Ketangguhan’, NEAR mengundang lebih dari 50 lembaga dalam dan luar negeri untuk berbagi pengalaman dalam pengimplementasian praktik baik berlandaskan prinsip kemanusiaan.
Andjar Radite selaku Vice President of Communication, Network, and Development (CND) dari Human Initiative mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan NEAR terhadap Human Initiative untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan pertemuan setingkat regional ini. Hadir sebagai peserta sekaligus local-host, ia menyaksikan bagaimana para perwakilan lembaga giat berdiskusi tentang langkah-langkah efektif untuk mengkonsolidasikan sektor kemanusiaan yang lebih inklusif dan berkeadilan.
“Kehadiran Asia-Pacific Local Leaders Summit telah membuka jejaring bagi kami, lembaga kemanusiaan. Pelbagai upaya melalui ragam kearifan lokal setiap negara, dalam mendekatkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat serta memastikan respons hadir secara efektif dan tepat guna, menjadi praktik baik bagi semua penggerak kebaikan,” ujar Andjar.
Pertemuan ini menghasilkan rekomendasi, salah satu rekomendasi utamanya adalah kesepakatan dalam pembentukan National Reference Group (NRG) atau Kelompok Referensi Nasional di Indonesia. Dalam siaran pers resmi NEAR, disebutkan bahwa NRG akan menjadi wadah bagi berbagai aktor kemanusiaan, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil (OMS), organisasi perempuan, lembaga donor, PBB, LSM internasional, pelaku lokal, dan komunitas terdampak, untuk duduk bersama dalam suasana sejajar dan mencari solusi bersama atas tantangan kemanusiaan yang dihadapi. Harapannya, NRG dapat menguatkan ekosistem kemanusiaan Indonesia melalui koordinasi dan kolaborasi yang lebih baik antar seluruh pemangku kepentingan.
Sebagai salah satu Pegiat Kemanusiaan di dunia, Andjar mewakili Human Initiative berharap Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan jaringan sektor kemanusiaan terus bergerak dalam kolaborasi untuk meningkatkan efektivitas kemanusiaan. Menurutnya, menggerakkan kebaikan butuh banyak dukungan dari berbagai pihak, khususnya aktor lokal penggerak masyarakat. Sehingga krisis kemanusiaan dijangkau, direspons, dan diatas dengan efisien, serta mampu menguatkan resiliensi masyarakat terhadap pelbagai peristiwa kemanusiaan.
“Semoga kita semua sebagai Pegiat Kemanusiaan di bawah badan lembaga kemanusiaan mampu menguatkan peran aktor lokal penggerak masyarakat. Dengan demikian, respons kemanusiaan jauh lebih efektif. Lebih dari itu, aktor lokal penggerak masyarakat mampu memberikan solusi berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya,” pungkas Andjar.