Bantu Renovasi Bangunan Sekolah di Pedalaman

Bantu Renovasi Bangunan Sekolah di Pedalaman

8 Januari 2022

Siklon Tropis Seroja pada April 2021 lalu mendatangkan hujan badai yang dahsyat. Hujan serta angin kencang menghantam hampir seluruh area Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan sampai Timor Leste, dengan intensitas sedang, deras, hingga ekstrem. Laut Sawu bergolak. Muncul gelombang setinggi 4-6 meter di tengah laut yang menghasilkan gelombang pasang dengan terjangan ombak setinggi 1–1,5 meter di pantai.

Di daratan, siklon tropis itu mendatangkan amukan hujan-angin berjam-jam lamanya bersamaan dengan petir, dan menimbulkan serentetan kerusakan. Ada luapan air sungai, rob, banjir bandang, bahkan banjir lahar dingin, dan tanah longsor di Pulau Lembata. Pohon-pohon tumbang, rumah serta bangunan sekolah hanyut, jembatan rontok oleh derasnya air sungai, banjir lumpur, dan sejumlah dampak lainnya yang terjadi hampir serentak pada dini hari hingga pagi hari Minggu 4 April lalu.

BNPB menyatakan, banjir bandang disertai tanah longsor yang menerjang NTT kali ini merupakan bencana alam yang paling parah. Setidaknya pada 10 tahun terakhir ini, dan kemungkinan dalam beberapa dekade.

Setidaknya 12 kabupaten-kota di NTT terdampak bencananya. Mulai dari Kabupaten Sumba Barat, Sumba Timur, Kabupaten Ngada, Ende, Flores Timur (termasuk Pulau Adonara), Kabupaten Pulau Lembata, Kabupaten Kepulauan Alor, dan Kabupaten Rore Ndao. Di Pulau Timor (Indonesia) yang terdampak adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Malaka. dan Kepulauan Sawu. Masing-masing dengan level kerusakan yang berbeda.

 

Bantu Renovasi Bangunan Sekolah di Pedalaman

Dampak banjir seroja bulan April lalu memberikan pengalaman yang cukup membekas di salah satu Pesantren yaitu Pesantren Al-Baro’ah Desa Dwanur, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur NTT. Hampir semua santri di sana merupakan keluarga duafa, yatim dan piatu. Terdiri dari 3 tingkat di Pesantren yaitu RA/TK sebanyak 50 siswa, MTS/SMP dan MI/SMA (total MTS dan MI tersebut sebanyak 120 siswa).

Menariknya, dengan fasilitas belajar dan asrama yang seadanya siswa membayar Rp85.000 setiap bulan untuk seluruh kegiatan yang dibutuhkan dengan rincian Rp50.000 untuk biaya konsumsi, Rp20.000 untuk operasional dan Rp15.000 untuk komite.

Semenjak seroja kemarin anak-anak jadi semakin terpuruk. Lokasi pesantren yang rawan banjir itu harus banyak mengalami kerugian dengan rusaknya bangunan belajar dan asrama yang mereka tempati. Selain itu berbagai perlengkapan mereka juga tidak luput menjadi korban dari ganasnya banjir seroja kemarin.

Melihat mirisnya kondisi bangunan yang ada, kini Pesantren ini membutuhkan banyak biaya untuk membantu merenovasi ruangan belajar, pembangunan ruang belajar baru, renovasi asrama, support fasilitas sekolah, alat tulis, biaya konsumsi dan renovasi masjid.

Sahabat Inisiator, yuk kita bantu saudara-saudara kita para santri di Pesantren Al-Baro’ah supaya mereka bisa segara mendapatkan lokasi belajar, tempat tidur yang nyaman, serta dukungan belajar berupa fasilitas bangunan sekolah yang layak serta alat tulis. Dukungan Sahabat Inisitor bisa kalian sampaikan melalui website Solusi Peduli.

Kami tunggu partisipasi Sahabat Inisiator sekalian ya 😊

0

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561