Didiet Maulana, Mengangkat Cerita di Balik Indahnya Wastra Nusantara

Didiet Maulana, Mengangkat Cerita di Balik Indahnya Wastra Nusantara

14 September 2021

Kain tenun merupakan satu dari sekian banyak keberagaman dan kekayaan budaya yan Indonesia miliki. Dengan beragam corak dan warna serta kisah di baliknya, Didiet Maulana, Designer IKAT Indonesia yang sekaligus merupakan edukator wirausaha berusaha untuk mengangkat citra kain ini menjadi sesuatu yang bermakna dan menjadi keunggulan bagi item fashion Indonesia.

Semakin banyak hal yang kita miliki terkadang membuat kita tidak sadar bahwa hal tersebut ternyata amat berharga. Hal itulah yang sekiranya terjadi pada tahun 2010 saat salah satu negara hendak mengakui kain tenun sebagai bagian dari budaya mereka. Respons anak muda Indonesia yang menggebu dan menolak hal tersebut membuat ia bertekad untuk membuat generasi ini mengetahui kekayaan apa yang mereka miliki. Sehingga ada perasaan bangga atas kekayaan budaya mereka saat bersandingan dengan teman-temannya yang lain.

 

Awal Mula Perjalanan Didiet Maulana Sebagai Designer IKAT Indonesia

Didiet yang memang berpengalaman di bidang fashion bertekad untuk membangun kekayaan Indonesia lewat dunia ini. Langkah pertamanya mulai pada tahun 2010. Setelah 7 tahun bekerja di industri fashion di bidang retail, ia memulai langkah barunya dengan memulai usahanya sendiri. Visi yang ia bawa saat itu adalah maju bersama, ia ingin saat ia merasa senang ia tidak merasakannya sendirian.

Pada tahun 2018, ia mendapat kepercayaan untuk mengerjakan projek kain sepanjang 45.000-meter tenun. Pembuatan kain tersebut menyerap tenaga 3.000 pemuda penenun dari Jepara. Lewat fenomena ini, munculah optimisme besar bahwa memang ada masa depan yang sedang ia perjuangkan dari industri ini.

IKAT Indonesia awalnya hanyalah sebuah label yang sekarang berubah menjadi kendaraan baginya untuk berbagi dengan orang lain. Bukan hanya berfokus mengenai bagaimana sistem penjualan dan keuntungan perusahaan, IKAT Indonesia juga mengatur pola bagaimana supaya penenun bisa hidup lebih layak serta supaya usaha mereka membuahkan hasil yang maksimal.

Indonesia dengan 260 juta penduduk, 17.000 pulau, 400 etnik budaya serta 1.200 bahasa daerah menjadikan kita sebagai negara yang pantas untuk merayakan kebersatuan dalam keragaman warna. Selain kaya akan pola dan corak, sebagai bangsa yang hangat dan suka beramah tamah, cerita merupakan salah satu nilai mahal yang bangsa ini miliki.

 

Perjalanan IKAT Indonesia

Didiet Maulana, Designer IKAT Indonesia

Melalui IKAT Indonesia, ia melaksanakan kunjungan ke berbagai macam daerah yang terkenal dengan pengrajin tenunnya. Di sana ia berbagi ilmu dan berdiskusi kepada para penenun supaya mereka berani untuk menceritakan kisah di balik kain tenun yang mereka buat.

Contohnya di daerah Baubau, Sulawesi Tenggara, ia melihat sebuah corak kotak-kotak berwarna kuning putih pada salah satu kain tenun. Ternyata corak kotak tersebut mengingatkan sang penenun kepada telur dadar yang mendiang ibunya masak setiap mereka memperoleh rejeki berkelimpahan.

Sejak saat itu IKAT Indonesia memiliki inisiatif untuk mengajarkan cara ‘story telling’ kepada para penenun. Mereka sendiri yang menulis cerita tersebut di kartu kecil. Sehingga pelanggan tidak sekedar membeli sehelai kain tapi juga membeli kisah yang menjadi nyawa dari kain tersebut.

Ia juga bekerja sama dengan teman-temannya yang merupakan public figure tanah air untuk mempromosikan dan membranding tenun supaya menjadi busana yang anak muda sukai dan mempengaruhi mereka untuk ikut bangga dan terdorong mengenakannya. Tujuan utamanya adalah menyuarakan bahwa tenun cocok untuk menjadi item fashion sehingga orang bisa terinspirasi lalu akhirnya mensupport para pengrajin tenun.

Saat pandemi melanda, ia berpikir untuk membuat sesuatu yang pasar butuhkan yaitu masker dan pouch kecil. Ide itu akhirnya mendorong para pengrajin untuk terus memproduksi kain tenun bahkan di masa pandemi.

Harapannya, semoga selalu ada optimisme dalam segala keadaan. Apapun yang terjadi yakinlah bahwa kita bisa tetap bersatu, menginspirasi serta melihat peluang dari berbagai kejadian. Fase ini haruslah menjadi saat yang tepat untuk memperkaya wawasan lewat beragam webinar serta media keilmuan lainnya.

Human Initiative juga menaruh perhatian yang besar untuk memajukan industri tenun. Perhatian ini terealisasikan dalam program pendampingan, pencerdasan, serta pemberian fasilitas kepada para pengrajin tenun di daerah.

Kedepannya semoga hal ini bisa menjadi pendorong majunya industri fashion Indonesia khususnya membawa wastra nusantara ke pasar mancanegara. Bagi Sahabat Inisiator yang ingin menyaksikan tayangan lengkap Webinar Event Tenun ini dapat mengunjungi Human Initiative Channel ya.

0

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561