Human Initiative Adakan Diskusi Tentang  Konflik Rusia-Ukraina.

Human Initiative Adakan Diskusi Tentang Konflik Rusia-Ukraina.

18 Maret 2022

Jakarta– Human Initiative mengadakan diskusi online pada hari Jumat(18/03). Diskusi yang diadakan dalam format webinar ini mengangkat tema tentang  konflik Rusia-Ukraina tahun ini. Fokus utama diskusi ini adalah dampak perang tersebut bagi gerakan kemanusiaan dan pembangunan di dunia.

Rully Barlian Thamrin, selaku Vice President Resources Human Initiative memberikan sambutan sebagai pembuka acara.

“Kami di Human Initiative melihat konflik ini sebagai isu kemanusiaan. Mudah-mudahan dengan diskusi ini, kita dapat melihat sejauh mana dampak secara global dan khususnya di Indonesia”, buka beliau.

Acara webinar belangsung dengan diskusi dengan persepektif berbeda dari 3 narasumber. Mereka adalah Winardi Hanafi Lucky (Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia), Dr. Ir. Iman Sugema, M.Ec (Ekonom Senior INDEF & Dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB) dan Sasmito Madrim (Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen).

 

Keamanan WNI menjadi Prioritas

 

Di awal diskusi, Winardi Hanafi Lucky memberikan tanggapan melalui perspektif Pemerintah Indonesia. Dalam tugasnya, Ia menjalin hubungan dengan 26 negara di wilayah eropa, termasuk Rusia dan Ukraina.

“Kita sangat menyangkan konflik di antara mereka. Selama ini, hubungan Indonesia dengan Rusia dan Ukraina sangat baik. Ini adalah tahun ke-30 kami bersahabat dengan ukraina dan tahun ke-72 dengan Rusia. “ tutur Lucky.

“prioritas utama kami adalah mengamankan WNI yang jumlahnya ada 165 di Ukraina. Alhamdulillah, sebagian besar telah berhasil dievakuasi” lanjutnya.

“Posisi Indonesia saat ini adalah mendorong terciptanya situasi kondusif, perundingan damai serta penanganan isu kemanusiaan”, ujar Lucky di penutup sesi.

 

Dampak Jangka Panjang Konflik Rusia-Ukraina

 

Selanjutnya diskusi berlanjut ke Dr. Ir. Iman Sugema, M.Ec. sebagai seorang peneliti, ia menilai bahwa dampak ekonomi secara langsung tidak akan terasa oleh Indonesia.

“Rusia dan Ukraina bukan mitra penting dalam ekonomi indonesia, namun secara tidak langsung konflik mereka akan memberikan dampak lebih penting, yaitu resesi global serta kenaikan harga komoditas” kata Iman dalam penjelasannya.

dalam penutup Ia menambahkan bahwa perlu menjadi netral dalam sebuah konflik antar negara yang bertikai untuk dapat memediasi penyelesaian perang.

 

Penting Kebebasan Pers di Tengah Konflik

 

Sudut pandang lain disampaikan oleh Sasmito Madrim sebagai jurnalis. Ia melihat, dalam situasi perang seperti ini, penting dibutuhkan alur media yang benar. Kebebasan pers juga perlu agar warga baik Ukraina maupun warga dunia mendapatkan info yang valid.

“Kebebasan pers jangan dibatasi, sehingga warga dapat info yang penuh untuk dapat begerak, misalkan menyelamatkan diri. Di samping itu, warga juga perlu mendapatkan informasi tentang kebijakan pemerintah dalam menyikapi perang ini “ ujar Iman.

Ia menambahkan bahwa secara umum, Jurnalis di tengah konflik Rusia-Ukraina mendapatkan tekanan yang cukup tinggi. Hal ini berdampak pada kebebesan pers di sana.

 

Acara ini juga mendapatkan support penerjemahan bahasa isyarat untuk memudahkan teman-teman disabilitas mendapatkan info yang baik.

Sahabat Inisiator, Mudah-mudahan Konflik Rusia-Ukraina mencapai titik damai. Kalian dapat mengikuti diskusi Human Initiative selanjutnya di lain kesempatan. Silahkan Follow akun media sosial kami untuk mendapatkan info terbaru aktivitas kami. Terimakasih atas Inisiatif baik kalian.

0

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561