Jakarta (17/12) – Human Initiative meluncurkan program Decent Work and Settlement for Refugee Assistance Program (DREAM), sebuah langkah kolaboratif yang bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan tunawisma di kalangan pengungsi dan memberikan jalan bagi mereka untuk mencapai kemandirian ekonomi. Program yang didukung oleh Citi Foundation ini menargetkan 220 pengungsi untuk memperoleh akses ke pelatihan keterampilan, dan peluang kerja, dengan fokus pada orang dewasa yang dapat digunakan di masa mendatang sesuai ketentuan yang berlaku di negara penempatan.
Acara peluncuran yang berlangsung di Jakarta ini dihadiri oleh Tomy Hendrajati, Presiden Human Initiative, Puni Ayu Anjungsari, Director & Country Head of Public Affairs Citi Indonesia, Nelwan Harahap, Direktur Fasilitasi Korban dan Pengungsi Kedeputian Kedaruratan BNPB, Kombes Popon Ardianto Sunggoro, Kabid Penanganan Kejahatan Luar Biasa, Deputi V/Kamtibmas Kemenko Polkam, serta perwakilan pengungsi yang berbagi kisah dan harapannya sebagai pemegang hak program.
Menggerakkan kebaikan untuk memartabatkan manusia.
Dalam sambutannya, Tomy Hendrajati, Presiden Human Initiative, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan global pengungsi, “Program DREAM ini merupakan wujud nyata kolaborasi multipihak untuk mendukung pengungsi. Dengan pemberian Housing Allowance dan pelatihan peningkatan keterampilan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para pengungsi untuk hidup lebih bermartabat.”
Sementara itu, Puni Ayu Anjungsari, Director & Country Head of Public Affairs Citi Indonesia menyampaikan, “Melalui program DREAM, kami bangga dapat berkontribusi langsung dalam inisiatif yang memberikan dampak sosial nyata melalui penyediaan program peningkatan keterampilan yang relevan bagi para pengungsi. Kami harap kontribusi kami dapat membantu menciptakan pemerataan ekonomi agar tercipta masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera untuk masyarakat di dunia.”
Nelwan Harahap, Direktur Fasilitasi Korban dan Pengungsi Kedeputian Kedaruratan BNPB, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi yang diinisiasi oleh Human Initiative dan Citi Foundation, “Melalui program DREAM, kita tidak hanya memberikan keterampilan dan dukungan housing allowance kepada pengungsi, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi individu yang produktif. Kami di BNPB percaya bahwa penanganan pengungsi harus dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan pendekatan yang mendukung pembangunan jangka panjang.”
Mohammad Ilyas, salah satu pengungsi yang menjadi penerima hak program DREAM, mengatakan, “Sebagai pengungsi, saya tidak hanya ingin berlindung, tetapi juga membangun hidup yang berarti. Program ini memberi saya harapan baru untuk bekerja, belajar, dan menjadi bagian dari komunitas yang lebih luas.”
DREAM: Menyatukan Harapan, Menciptakan Masa depan
Program DREAM tidak hanya membantu pengungsi bertahan, tetapi juga mendorong mereka menjadi individu yang produktif melalui pelatihan keterampilan dan mendukung mereka terhadap akses mendapatkan pekerjaan yang layak di negara penempatannya kelak.
Melibatkan total 35 pengungsi sebagai peserta pada acara peluncuran, program DREAM juga menginspirasi komunitas lokal dan mitra strategis untuk mendukung pengungsi dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berdaya.
Human Initiative, Citi Indonesia, dan Kementerian Luar Negeri RI berharap DREAM dapat menjadi model kolaborasi yang direplikasi di berbagai wilayah, baik di Indonesia maupun negara lainnya.