Kelompok Tani Pengadegan Panen Sayur Hidroponik

PPKM Darurat memang memiliki dampak yang luas bagi masyarakat. Meski begitu, adanya keterbatasan akibat PPKM, tidak menghalangi para warga menciptakan peluang baru. Seperti para Kelompok Tani Pengadegan untuk terus jaga ketahanan pangan dengan panen sayur hidroponik.

Mereka melakukan panen sayur hidroponik dan organik di halaman dan dinding-dinding rumah warga di RT.10/RW.10 Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.   

1. Diinisiasi oleh PLN Batubara dan Human Initiative  

Kelompok Tani Pengadengan berlokasi tepatnya di RW 08, kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan ini merupakan sebuah program inovatif yang diinisiasi oleh PLN Batubara dan Human Initiative yang sudah dimulai sejak September 2020 lalu.

Tujuan dari program Kelompok Tani Pengadengan ini adalah untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga di tengah pandemik COVID-19 ini. Kegiatan utama yang dilakukan oleh Kelompok Tani Pengadengan ini  bercocok tanam secara hidroponik dan organik di halaman serta dinding-dinding rumah.

2. Tidak Terbatas pada Panen Sayur, Terdapat juga Buah Hasil Hidroponik 

Kelompok Tani Pengadengan telah melakukan panen sayur dari hasil bercocok tanam secara hidroponik dan organik. Namun, ternyata gak hanya sayur-mayur saja lho yang dipanen, ada juga buah-buahan segar!  

Sayuran yang telah berhasil dipanen oleh Kelompok Tani Pengadengan antara lain adalah sayur kangkung, sawi, bayam, pakcoy, buncis, kacang panjang, dan cabai. Sedangkan buah-buahan yang berhasil dipanen di antaranya adalah melon, labu madu, tomat ceri, pepaya, anggur dan markisa.  

Wah, banyak sekali ternyata hasil panen sayur dan buah yang dihasilkan. Kabar baik lainnya adalah, Kelompok Tani Pengadengan hingga saat ini total telah berhasil melakukan panen sebanyak 8 kali, lho.

3. Memenuhi Kebutuhan Pokok Warga Sekitar 

Sesuai dengan tujuan utamanya, kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Pandengan ini sangat membantu kebutuhan dan ketahanan pangan serta ekonomi warga sekitar. Selain bercocok tanam, Kelompok Tani Pandengan juga menjual hasil panen ke warga lain dengan harga yang sangat terjangkau. Gak cuma itu saja, bahkan Kelompok Tani Pandengan membagikan sayuran gratis kepada warga yang terdampak ekonominya akibat pandemik COVID-19 ini.  

4. Program Ketahanan Pangan ini Bisa Jadi Solusi di Tengah Pandemi

Kondisi pandemik COVID-19 ini memang memaksa kita untuk terus melakukan usaha agar bisa bertahan meski dalam situasi sulit dan serba terbatas. Program Kelompok Tani Pandengan merupakan salah satu bentuk solusi nyata warga kelurahan Pandengan yang berhasil.   

Terbukti bahwa kegiatan bertani secara hidroponik dan organik ini bisa mewujudkan gerakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Serta tak luput memberikan dampak yang sangat positif bagi warga sekitar. Menurut pengakuan Sutinah, salah satu warga Pandengan mengatakan, “Saya sangat berterima kasih kepada kelompok tani pengadegan, sayuran ini sangat membantu kebutuhan pokok dan gizi kami di tengah PPKM darurat ini.”

5. Selalu Menjaga Kualitas Panen Serta Terus Berinovasi

Meski kegiatan bertani atau bercocok tanam ini hanya menggunakan metode hidroponik dan bertempat di halaman maupun dinding rumah saja, kualitas panen sayuran maupun buah-buahan Kelompok Tani Pandengan ini gak kalah bagus. Justru karena organik, kualitas panen pun sudah pasti aman dan layak konsumsi.

Gak hanya memperhatikan kualitas penanaman dan panen saja. Namun Kelompok Tani Pandengan juga berinisiatif untuk melakukan layanan antar atau delivery ke pembeli, lho. “Saya senang membeli sayuran hidroponik dan organik ini. Rasanya lebih segar dan enak. Alhamdulillah bisa delivery juga ke rumah saya,” tutur Amsar, salah satu warga kelurahan Pandengan.

Program kelompok tani yang diinisiasi oleh PLN Batubara dan Human Initiative ini bisa menjadi salah satu contoh yang baik untuk masyarakat lakukan di tengah kondisi pandemi COVID-19. Pastinya akan ada banyak manfaat yang bisa terasa oleh warga sekitar khususnya yang mengalami kesulitan ekonomi.