Sering kali, pengguna jalan mengabaikan keselamatan mereka di perlintasan kereta api. Tak jarang, kita melihat pengendara motor nekat menerobos palang pintu yang sudah tertutup. Padahal, tindakan tersebut sangat berbahaya, tidak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi penumpang kereta api. Di tengah tantangan ini, ada sosok yang dengan setia menjaga keselamatan di perlintasan kereta api. Beliau Supardi (58), seorang penjaga keselamatan di perlintasan pintu kereta di Singoyudan, Karangsari, Semarang.
Bagi Supardi, menjadi penjaga keselamatan di perlintasan kereta bukanlah pekerjaan mudah. Ia harus tegas menghadapi pengendara yang nekat menerobos palang pintu. Keselamatan mereka adalah tanggung jawabnya. Meski terkadang harus berhadapan dengan warga yang marah atau membandel, Supardi selalu menerima segala cobaan dengan ikhlas dan sabar.
“Saya niatkan pekerjaan ini demi menjaga keselamatan pengguna kereta dan pengendara. Mau hujan atau panas, saya ikhlas agar semuanya selamat,” ujar Supardi saat bertemu dengan relawan Human Initiative.
Supardi telah bekerja sebagai penjaga palang pintu kereta di Singoyudan selama satu tahun. Ia dibantu oleh lima orang lainnya yang bekerja dalam dua shift: shift pertama dari pukul 6 pagi hingga 2 siang, dan shift kedua dari pukul 2 siang hingga 10 malam.
Penghasilannya terbilang kecil, hanya Rp1 juta per bulan untuk enam anggota keluarganya. Namun, Supardi tak pernah mengeluh. Ia merasa cukup dengan apa yang ia dapatkan. Bahkan, ia tak pernah meminta upah dari pengguna jalan, meski ada warga yang secara sukarela memberinya uang alakadarnya sebagai bentuk terima kasih.
Palang pintu Singoyudan sempat ditutup akibat aksi tawuran yang terjadi di wilayah tersebut. Selama dua pekan, masyarakat harus memutar jauh untuk melintas. Kini, palang pintu itu telah dibuka kembali dan Supardi beserta rekan-rekannya kembali menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi.
Keteguhan hati dan semangat Supardi dalam menjalankan tugasnya menginspirasi banyak orang, termasuk Human Initiative. Organisasi tersebut tergerak untuk memberikan bingkisan kepada Supardi dan rekan-rekannya sebagai bentuk apresiasi dan dukungan. Harapannya, bingkisan ini dapat meringankan beban mereka, terutama dalam menjalani bulan Ramadan hingga Lebaran nanti.
Kisah Supardi adalah salah satu dari banyak cerita inspiratif yang lahir dari ketulusan dan kerja keras. Melalui dukungan kita, sosok-sosok seperti Supardi dapat terus kuat menjalani kehidupan.
Sahabat Inisiator, mari saling menguatkan dengan berbagi kebaikan. Kunjungi solusipeduli.org dan jangan pernah lelah untuk berbagi, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan dan memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan.
#SalingMenguatkan #LangkahKebaikan