Menko PMK Apresiasi Penggerak Filantropi, Alm. Melina Margaretha
17 Desember 2021
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyuarakan apresiasinya atas segala pengorbanan dan dedikasi para penggerak giat kemanusiaan tanah air. Hal ini ia tuturkan langsung di hadapan para pejuang kemanusiaan yang hadir pada penyerahan penghargaan Humanity Awards saat Kongres Kemanusiaan Indonesia di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (15/12).
“Sejujurnya saya hampir meneteskan air mata membaca ini (penghargaan Humanity Awards). Saya merasakan betapa mereka telah berkorban dengan luar biasa untuk kemanusiaan. Terutama saat-saat kita menghadapi Covid-19, jatuh bangun tunggang-langgang di lapangan,” ucapnya ketika memberikan sambutan dalam agenda Kongres Kemanusiaan Indonesia.
Pada kesempatan kali ini Alm.Melina Marghareta yang merupakan pemimpin Kantor Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) untuk Indonesia dan Filipina mendapatkan penghargaan Humanity Award 2001 dengan kategori Posthumous.
Penghargaan Humanity Award 2021 KATEGORI POSTHUMOUS diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Letjen TNI (Purn) Sudirman kepada perwakilan suami Alm. Melina Margaretha, Bapak Deby Handoko (15/12).
Di antara 8 kategori, Alm. Melina Margaretha, yang merupakan pemimpin Kantor Arbeiter-Samariter-Bund (ASB), terus mencari pendekatan praktis dan berdampak dalam pekerjaan pembangunan. Khususnya melalui kemitraan masyarakat.
Semasa hidupnya beliau mengembangkan karirnya sebagai profesional pembangunan dengan keahlian khusus dalam manajemen risiko, inklusi sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Keterampilan termasuk pengembangan kapasitas kelembagaan dan penetapan strategi untuk kemitraan, keterlibatan pemerintah dan partisipasi masyarakat yang berarti.
Dengan tim ASB, ia terus mencari pendekatan praktis dan berdampak dalam pekerjaan pembangunan, khususnya melalui kemitraan masyarakat. Mewakili Disability-inclusive DRR Network (DiDRRN), beliau aktif terlibat dalam forum konsultasi kebijakan DRR/CCA global. Khususnya dengan fokus khusus pada pengarusutamaan inklusi disabilitas.
