Human Initiative – Setiap negara memiliki tantangan tersendiri dalam mengelola pengungsian yang muncul akibat dari bencana alam, konflik bersenjata, maupun krisis kemanusiaan. Dalam kondisi ini, organisasi non-pemerintah (NGO) mengambil peran untuk berkolaborasi bersama pemerintah dalam mengkoordinasikan dan mengelola tempat pengungsian di dunia.
Gerakan-gerakan NGO di dunia tidak lepas dari standarisasi Camp Coordination and Camp Management (CCCM) atau dalam bahasa indonesia disebut sebagai Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian (KMTP), yang merupakan salah satu cluster dengan fokusnya pada perlindungan dan manajemen pengungsian. Adapun pengimplementasian CCCM di berbagai negara dikawal langsung oleh lembaga multilateral global, salah satunya International Organization for Migration (IOM), yang tentunya melibatkan banyak NGO setempat sebagai partner pelokalan.
Setiap tahunnya, Pegiat Kemanusiaan dari seluruh dunia bertemu membahas evaluasi dan pembelajaran mengenai tempat pengungsian. Tahun ini, pada Mei 2024, mereka kembali bertemu dan membahas ‘Global CCCM Workshop on Localization’ di Nairobi, Kenya. Hadir para perwakilan mulai dari Indonesia, Etiopia, Mozambik, Nigeria, Somalia, Turki, Bangladesh, Kosta Rika, Sudan Selatan, Nigeria, Libanon, Ukraina, Swiss, hingga Kenya. Pertemuan ini secara khusus membahas pengkapasitasan pelokalan yang dilakukan oleh IOM di masing-masing negara tersebut.
Deni Kurniawan sebagai perwakilan Human Initiative untuk Indonesia mengungkapkan bahwa pertemuan ini menjadi momentum untuk bercerita dan berbagi tentang banyak hal. Mulai dari bagaimana proses pelokalan yang sudah dilakukan di masing-masing negara, dan bagaimana organisasi-organisasi lokal diberdayakan, kemudian diberikan kepercayaan sehingga menjadi rekan strategis dari para organisasi-organisasi lokal internasional, salah satunya IOM.
“Setiap negara memiliki situasi negara, kondisi alam, dan kasus pengungsian yang tidaklah sama. Dengan demikian, proses pelokalan antara satu negara dengan negara lainnya menjadi sangat berbeda. Pada akhirnya seluruh peserta mendapatkan pencerahan dan pengayaan dari teman-teman negara lain,” jelas Deni.
Human Initiative sebagai salah satu NGO di Indonesia, secara proaktif terlibat dalam berbagai diskusi, koordinasi, dan manajemen tentang pengungsian. Sama seperti organisasi lokal-internasional lainnya, Human Initiative telah dilatih, diberdayakan, dan diberikan pengetahuan tentang bagaimana penanganan krisis. Maka, dengan bekal yang diperoleh, Human Initiative mengemban amanah untuk merespons setiap kejadian krisis yang berada di wilayahnya atau yang paling dekat dengan wilayahnya.
“Dalam aspek respons kepada pengungsi, Human Initiative selama 24 tahun telah melakukan respons terhadap pengungsi, baik bencana sosial maupun bencana alam. Hal ini menjadi pengalaman berharga bagaimana Human Initiative berinteraksi dengan pengungsi, dan memberikan bantuan kepada pengungsi sesuai dengan kebutuhanya. Kami menyampaikan hal ini dalam forum tersebut, bagaimana pengkapasitasan yang dilakukan oleh IOM berguna untuk meningkatkan kualitas respons dalam kualitas organisasi,” ujar Deni.
Lebih lanjut pada pertemuan ini, Human Initiative bersama organisasi lokal-internasional berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dalam upaya pelokalan Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian (KMTP). Tidak hanya itu, komitmen ini juga termasuk dengan terus melakukan sosialisasi tentang fungsi dari KMTP ini di berbagai forum.