Qurban untuk Dusun Cindakko, Negeri di Atas Bukit

Qurban untuk Dusun Cindakko, Negeri di Atas Bukit

13 Juli 2021

Dusun ini berada di atas perbukitan kabupaten Maros. Butuh waktu kurang lebih 4-5 jam untuk tiba di atas desa jika kita berangkat dari kota Makassar. Selain jalan bebatuan yang cukup terjal, perjalanan menuju desa menjadi lebih melelahkan karena kendaraan (mobil) hanya bisa sampai pada satu jembatan di bawah bukit. Dari jembatan itulah kita harus berjalan kaki mendaki dengan kemiringan tanah yang cukup curam dan hanya tertutupi oleh tanah merah dengan sedikit bebatuan yang tajam. Jalanan yang sempit dan langsung menjorok ke jurang pun membuat kita harus fokus agar tidak terpeleset dan salah langkah. Butuh waktu 1 jam untuk tiba di atas desa dengan berjalan kaki di jalanan setapak ini. Hujan gunung pun seringkali turun di lokasi ini.

Dusun Cindakko, Negeri di Atas Bukit

Setiba di atas, kita akan melihat adanya jarak yang cukup jauh dari satu rumah ke rumah yang lain dan lagi-lagi medannya tidaklah mudah. Di sini tidak ada sinyal atau pun listrik. Oleh karena itu mereka terbiasa menggunakan pelita untuk penerang di malam hari. Sementara untuk berkomunikasi jarak jauh, mereka harus turun dulu ke bawah bukit dengan menempuh perjalanan hingga 2-2,5 jam jalan kaki untuk mendapatkan sinyal.

Bentuk rumah masyarakatnya pun sangat unik, yaitu rumah panggung dengan bahan dasar kayu dan dengan ketinggian dari dasar tanah sekitar 2-3 meter. Jika masuk ke dalam, bentuk rumah pun terlihat persegi/persegi panjang tanpa sekat dan terbuka. Sehingga dari luar pintu saja kita bisa langsung melihat alas mereka tidur (tanpa kasur ranjang tentunya), makan, atau pun dapur tempat memasak. Sementara di bagian depan terdapat sedikit teras kayu untuk bisa berkumpul saat ada tamu datang.

Yang unik dari rumah masyarakat di sini adalah adanya tumpukan padi yang belum digiling dalam karung-karung besar dan dibuat mengelilingi dinding rumah di bagian dalam. Padi-padi ini adalah hasil pertanian yang hanya dipanen sekali setahun. Oleh karena waktu panen yang hanya sekali itu, mereka akan menumpukkan padi-padi dalam karung di dalam rumah, dan dikonsumsi sendiri dalam jangka waktu setahun tanpa menjualnya. Mereka juga tidak memiliki kamar mandi di dalam rumah. Hanya peralatan memasak dan cuci piring di bagian belakang dan kamar mandi dibuat di bawah rumah (itu pun tidak semua rumah memilikinya). Sehingga, jika mereka butuh untuk pergi mandi atau mencuci, mereka akan turun ke bawah rumah atau ke sungai yang jaraknya pun tentu tidaklah dekat.

Qurban untuk Dusun Cindakko

Suasana perayaan Iduladha di dusun Cindakko juga begitu sederhana. Mereka terbiasa hidup dengan kondisi apa adanya sehingga saat Iduladha tiba, selain salat Ied bersama-sama di masjid, masyarakat akan memotong ayam untuk disantap bersama kerabat dan tetangga. Oleh karena itu, kemampuan memotong sapi bagi masyarakat Cindakko adalah hal yang sulit kecuali ketika mereka mendapatkan kiriman qurban dari orang-orang di luar desa.

Jumlah Penduduk

Dusun Cindakko, Negeri di Atas Bukit

Di Dusun Cindakko, penduduk yang bermukim hanya berkisar 40-50 KK. Mereka terdiri dari berbagam jenis usia, mulai dari balita hingga lansia yang usianya mencapai 100 tahun lebih. Meski rumah dari satu keluarga dengan keluarga yang lain tidak dekat, namun kekompakkan begitu terasa. Masyarakat akan berbondong-bondong datang ke satu rumah ketika ada saudara mereka yang sedang melakukan pembangunan, perbaikan rumah, atau acara dan doa bersama jika ada yang sakit.

Terbiasa berkumpul, masyarakat di Cindakko menghuni rumah mereka tidak hanya untuk satu keluarga. Mereka menempati rumah panggung itu bersama anak cucunya. Oleh karena itu, satu rumah bisa terisi 3-5 keluarga. Sangat ramai bukan? Begitulah keseharian mereka.

Keunikan Masyarakat dari Sisi Mata Pencaharian Penduduk

Dalam rangka memenuhi kebutuhan harian, selain mereka membuat persediaan beras yang banyak untuk satu tahun, masyarakat di sana juga aktif berkebun. Tanaman yang ada pun mayoritas sama, yaitu jagung, labu, ubi singkong, dan cabai. Ada juga sebagian dari mereka yang menanam karet, beternak madu, dan menanam aren untuk dijadikan gula. Uniknya, hasil kebun ini juga tidak dijual, mereka mengonsumsi tanaman mereka sendiri. Oleh karena itu, jangan heran jika makanan warga Cindakko tidaklah beragam. Dari sarapan hingga makan malam, sayur labu tak akan lepas dari pandangan. Hasil kebun yang dapat dijual (Seperti karet, aren, atau madu) lebih banyak mereka habiskan untuk penuhi kebutuhan harian seperti gula, garam, atau pun sabun.

Berdasarkan tuturan warga setempat, paling cepat mereka turun ke bawah adalah satu kali dalam sepekan. Mengkonsumsi tempe atau tahu saja adalah hal yang istimewa untuk mereka, apalagi telur atau daging bukan?

Perihal penghasilan, mereka hanya menjual hasil karet atau cabai untuk kemudian barter dengan kebutuhan dasar lainnya (gula atau garam). Sekali mereka panen (sebulan satu kali panen), mereka hanya memperoleh 300-500 ribu. Itulah angka kebutuhan warga Cindakko untuk bertahan hidup dalam sebulan. Maka jangan heran jika menu makanan lagi-lagi jauh dari kata istimewa.

Tingkat Pendidikan Penduduk

Di Dusun Cindakko, tidak ada sekolah dengan tingkatan SD, SMP, apalagi SMA. Terdapat 2 sekolah yang hanya terdiri oleh 2 guru sukarelawan (penduduk asli Cindakko). Mereka di sana akan mendapatkan materi pembelajaran berupa membaca, menulis, dan menghitung. Hanya kemampuan dasar sederhana tanpa kurikulum atau silabus yang sering kita jumpai pada sekolah umumnya.

Tak ada pembagian kelas. Jika ingin mengambil ujian paket, anak-anak akan turun bukit dan pergi ke sekolah terdekat untuk ikut tes.

Selain tingkat pendidikan yang masih rendah, angka nikah muda pun masih sangat tinggi. Mayoritas penduduk Cindakko akan menikahkan anaknya ketika sudah lulus SD atau usia berkisar 12-15 tahun.

Hal Istimewa tentang Lokasi

Relawan Human Initiative sudah sampai di Dusun Cindakko, Kecamatan Maros, Sulawesi Selatan

Keistimewaan Cindakko juga hadir dari dapur setiap rumah masyarakatnya. Jika kita membayangkan dapur adalah tempat bersekat yang lengkap dengan berbagai peralatan masak dan makan, dapur di Cindakko tampil begitu berbeda. Kita bisa melihat dapur bahkan dari luar pintu masuknya. Mereka meletakkan piring, wadah, dan panci-panci masak berjejeran dari satu sisi ke sisi lain. Mereka juga masih menggunakan kayu bakar sebagai alat memasak utama. Anak-anak Cindakko lah yang akan mengumpulkan kayu bakar dari hutan dan mereka nantinya akan letakkan di kolong rumah.

Selain itu, setiap rumah di Cindakko juga tak lepas dari anjing, hewan peliharaan mereka. Anjing ini mereka pelihara agar rumah-rumah mereka aman dari babi hutan yang seringkali masuk begitu saja. Ada beberapa keluarga di Cindakko yang beternak ayam atau sapi, oleh karena itu butuh anjing-anjing ini untuk menjaga hewan ternak mereka.

Hal lainnya yang menarik dari Cindakko adalah masjid yang menurut saya begitu jauh untuk ditempuh. Masjid yang hanya ada satu di dusun ini tetap begitu ramai saat adzan berkumandang. Meski cukup sempit untuk warga Cindakko, namun mereka tetap antusias untuk hadir beribadah bahkan tak jarang mereka harus membawa tikar sendiri jika tak bisa masuk di dalam bangunannya.

Dan, meski mereka memelihara ternak, hal ini tidak berarti mereka bisa memakannya setiap saat. Ayam-ayam yang mereka ternak sesekali memang untuk konsumsi pribadi. Namun seringkali mereka jual ke bawah atau hanya akan dimasak saat ada peringatan, doa untuk kesembuhan saudara yang sakit, atau dalam rangka pernikahan pasangan baru.

Sementara untuk ketersediaan air bersih, mereka menggunakan selang-selang panjang untuk dihubungkan ke sumber mata air dari perbukitan.

Qurban untuk Dusun Cindakko

Menarik sekali ya Sahabat Inisiator, Dusun Cindakko menjadi salah satu sebaran wilayah yang menjadi sasaran dari Qurban tahun 2021. Untuk memudahkan masyarakat menunaikan Ibadah Qurban, Human Initiative juga akan menyiapkan berbagai kanal transaksi yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat juga bisa merasakan kemudahan transaksi qurban melalui sarana digital dengan mengunjungi website donasi qurban : solusipeduli.org/qurban. Informasi detail tentang program Insya Allah Qurban juga bisa didapat dengan menghubungi https://wa.me/628119342667

0

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561