Strategi Pemberdayaan Pada Masa PPKM

Strategi Pemberdayaan Pada Masa PPKM

22 September 2021

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat adalah melalui strategi pemberdayaan. Tentunya, proses ini tidak dapat berjalan dalam waktu yang singkat, melainkan harus terus-menerus berlangsung secara konsisten dan berkelanjutan. Terlebih, perpanjangan kebijakan PPKM hingga saat ini menjadikan kegiatan pemberdayaan ini begitu berarti.

Pemberdayaan dapat juga sebagai investasi karena memiliki tujuan yang sama, yakni demi memperoleh keuntungan yang berguna dalam peningkatan mutu dan kesejahteraan hidup. Oleh karena itu, sudah barang tentu perlu strategi serta langkah yang tepat untuk mencapai keberhasilan dalam pemberdayaan masyarakat agar dapat berjalan efektif dan efisien.

 

Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Hal pertama yang penting untuk menjadi perhatian sebelum melangsungkan program pemberdayaan masyarakat adalah mengenali masalah dan potensi yang ada di masyarakat itu sendiri. Jika tujuan pemberdayaan adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, maka persiapan strategi yang matang menjadi bagian terpenting.

Dikutip dari modul pemberdayaan masyarakat Kemdikbud, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam upaya pemberdayaan, yaitu sebagai berikut.

 

  • Metode Pendekatan yang Sesuai

    Terdapat 3 cara pendekatan dalam bagian ini, yakni:
    Pertama, pendekatan kesejahteraan berpusat pada pemberian bantuan kepada masyarakat yang menghadapi bencana. Sebagai contoh, masyarakat terdampak bencana alam.Kedua, pendekatan pembangunan yang berpusat pada peningkatan kemandirian, kemampuan, dan keswadayaan masyarakat. Misalnya, berupa pemberian dana bantuan untuk menumbuhkan keswadayaan di masyarakat tersebut.Ketiga, pendekatan pemberdayaan berpusat pada pelatihan masyarakat demi mengatasi ketidakberdayaannya, menjadi lebih berdaya. Dalam hal ini, kemiskinan yang terjadi dapat dilihat sebagai akibat dari proses politik. Contohnya adalah dengan bantuan pemberian modal usaha.

    Dilansir dari ulasan e-modul sosiologi paket c yang dikeluarkan oleh Kemdikbud pada tahun 2020, dijelaskan bahwa terdapat 2 jenis pendekatan dalam perencanaan untuk mengenali kebutuhan masyarakat.

    Pertama, pendekatan teknorat (top down) yang merupakan perencanaan kebutuhan bertujuan untuk mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat berdasarkan data dan hasil pengamatan dari pengamat profesional. Masyarakat hanya memiliki peran sebagai penonton dalam situasi ini.

    Kedua, pendekatan partisipatif (bottom up) yaitu dalam setiap perencanaan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. Pada situasi ini, masyarakat berpedan sebagai subyek pembangunan serta memiliki hal untuk memberikan aspirasinya dalam penyusunan rencana pembangunan.

  • Komunikasi yang Baik

    Proses pemberdayaan memerlukan satu pemahaman yang sama antar anggota masyarakat dengan agen pemberdayanya. Keberhasilan komunikasi terjadi apabila lawan bicara dapat menafsirkan atau menangkap pesan yang sama dengan yang pemberi pesan sampaikan.

  • Pendampingan Berkelanjutan

    Meski pendampingan harus berlangsung secara terus-menerus, bukan berarti masyarakat menjadi tidak mandiri. Akan tetapi, hal ini dilakukan justru untuk memastikan bahwa kegiatan pemberdayaan tetap berjalan sesuai jalurnya agar tujuan dapat tercapai. Pendampingan ini dapat berupa penguatan, perlindungan, pendukungan, serta fasilitasi.

  • Berfokus pada Masyarakat

    Demi menghindari pemberdayaan melenceng dari tujuan, maka perlu adanya penerapan konsep demokrasi. Pemberdayaan harus berangkat dari masyarakat, dilakukan oleh masyarakat, serta untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat tersebut sebagai obyek yang diberdayakan.

  • Membangun Networking

    Agar keberlanjutan kegiatan pemberdayaan dapat berlangsung dengan baik, maka masyarakat harus mengetahui cara yang baik dalam membangun networking. Agen pemberdayaan harus mampu mengarahkan masyarakat untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, sehingga dapat bermanfaat untuk membangun networking.

  • Kompetensi Agen Pemberdayaan

    Pemberdayaan masyarakat dapat didefinisikan sebagai proses membangun manusia melalui peningkatan mutu hidup.Maka dari itu, agen pemberdayaan tentu wajib memiliki kompetensi yang dapat mendorong masyarakat untuk mau dan juga mampu berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan yang terjadi harus disesuaikan dengan potensi serta kebutuhan dari masyarakat itu sendiri.

  • Langkah-Langkah Pemberdayaan Masyarakat

    Baik di lingkup umum maupun khusus, terdapat beberapa langkah yang penting untuk menjadi perhatian dalam upaya pemberdayaan masyarakat.Hal tersebut antara lain, menganalisis kebutuhan komunitas dan situasi sosial. Potensi, kelemahan, peluang, ancaman, juga hambatan tidak luput ikut memberikan pengaruh terhadap komunitas. Maka, hal-hal ini juga perlu adanya identifikasi secara tepat.Setelah itu, berlanjut dengan merumuskan masalah dari hasil identifikasi tersebut. Kegiatan perumusan masalah dengan cara diskusi kelompok, rapat desa, atau penelitian berupa wawancara, observasi, maupun survei.

    Perumusan masalah tentunya penting demi menghindari kekeliruan pemetakan dalam pemberdayaan, serta supaya lebih mengenali dengan benar kebutuhan masyarakat.

    Langkah berikutnya, yaitu menemukan berbagai program yang relevan dengan analisis kebutuhan dan situasi sosial dari masyarakat.

Beberapa point di atas harus menjadi basis pengembangan masyarakat sebelum kemudian berlanjut pada penentuan alternatif prioritas program.

Selanjutnya, lakukan aksi pemberdayaan sesuai dengan urutan prioritas program tersebut. Tujuan yang akan dicapai pada setiap program perlu dirumuskan secara terperinci demi mencapai tujuan tersebut.

Tujuan yang baik dapat terlihat dari karakteristik gambaran yang jelas dan spesifik. Terdapat cerminan tentang bagaimana mencapai tujuan tersebut melalui perhitungan dana, waktu, serta sumber daya.

Setelah itu, lakukan pengawasan dan evaluasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan kegiatan pemberdayaan tidak keluar dari jalur sehingga dapat berjalan sesuai rencana.

Perlu adanya evaluasi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program dengan menganalisis faktor-faktor penyebab. Melalui evaluasi, rencana program berikutnya akan menjadi lebih jelas dan matang.

Human Initiative sebagai lembaga kemanusiaan yang sudah secara resmi terdaftar di PBB sejak 2008 terus melakukan pemberdayaan di setiap lapisan masyarakat, khususnya pada masa PPKM seperti sekarang ini.

Sahabat Inisiator, kamu juga bisa ikut berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat loh. Yuk, siapkan donasi terbaik kamu dan kunjungi Solusi Peduli ya. Kami tunggu aksi nyata dari Sahabat Inisiator semua.

0

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561