Apa Kabar Pengungsi Terdampak Badai Mocha di Myanmar?
26 Mei 2023
Sittwe, Myanmar – Badai Mocha yang melanda pantai Myanmar dan bagian tenggara Bangladesh pada 14 Mei 2023 menjadi perhatian dunia. Sejak hari pertama bencana, Human Initiative secara khusus memeroleh kabar langsung di lokasi bencana dari Khin, Staf Lapangan Human Initiative untuk Myanmar.
Khin, relawan Human Initiative merasakan peristiwa bencana Badai Mocha. Usai memeriksa kerusakan huniannya, Khin menjalankan tugas kemanusiaan untuk memantau lokasi bencana.
“Kondisi tempat pelatihan saat ini sudah tidak bisa digunakan lagi. Semuanya sudah hancur rata dengan tanah,” ujarnya saat melaporkan kondisi Training Center Human Initiative di Sittwe, Myanmar.
Kesulitan Mengakses Kebutuhan Pokok
Khin mendapatkan tugas kemanusiaan dari Human Initiative untuk menyusuri kamp-kamp pengungsian Rohingya. Ia mendapati hampir 90% bangunan semi permanen rusak parah. Saat itu pengungsi tinggal di tenda seadanya dan banyak pula yang membuat hunian darurat dari sisa-sisa puing rumahnya.
Dari laporan Khin, Deni Kurniawan selaku Manager Disaster Risk Management Human Initiative mengungkapkan bahwa pengungsi masih kesulitan. Mulai dari mengakses kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, hingga layanan kesehatan. Maka, Badai Mocha ini kian menguji pengungsi Rohingya setelah lebih dari satu dekade berhadapan dengan persoalan suaka.
“Adapun rencana aksi yang akan kami lakukan dalam waktu dekat di antaranya mendistribusikan paket makanan di Sittwe, melakukan kaji cepat kebutuhan, dan koordinasi awal dengan relawan Human Initiative di Myanmar,” ungkap Deni.
Kondisi Terkini
Sayangnya, akses yang sulit dan situasi keamanan yang tidak stabil membuat respons darurat terhambat. Jalur komunikasi dan listrik juga masih belum sepenuhnya pulih di wilayah terdampak.
Dalam Situation Report #3 Badai Mocha yang Human Initiative keluarkan pada 19 Mei 2023, terdata sebanyak 17 wilayah di Negara bagian Rakhine dan 4 wilayah di Negara bagian Chin mengalami dampak parah akibat Badai Mocha.
Data terakhir memaparkan bahwa hampir 3,2 juta orang dalam kategori rentan telah terdampak dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. Lebih lanjut, sebanyak 912.277 jiwa telah dievakuasi ke tempat aman, di mana 233 ribu di antaranya berada di 396 titik evakuasi.
