Curah Hujan Tinggi, Longsor dan Banjir Lahar Dingin Terjadi di Lumajang

Lumajang, Jawa Timur – Curah hujan tinggi yang mengguyur Lumajang, Jawa Timur, mengakibatkan tanah longsor dan banjir lahar dingin di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo (7/7). Bahkan dalam bencana longsor tersebut mengakibatkan satu keluarga tertimbun longsor yang berasal dari belakang rumahnya. 

PUSDALOPS Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan curah hujan tinggi terjadi pada Jumat, 7 Juli 2023, pukul 00.10 WIB di Lumajang, Jawa Timur. Curah hujan ini mengakibatkan tanah longsor juga banjir lahar dingin di dua Kecamatan di Lumajang yaitu Pronojiwo dan Candipuro. 

Menurut laporan PUSDALOPS BNPB, hujan lebat di Kecamatan Pronojiwo mengakibatkan longsor di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo. Longsor ini menimbun sebuah rumah yang terdapat satu keluarga di dalamnya, terdiri dari sepasang Suami Istri beserta bayi. 

Titik longsor lainnya terjadi di Kecamatan Candipuro. Tepatnya terjadi di Tebing Piketnol KM 58 Kamarkajang setinggi tiga meter di Desa Sumberwuluh ini longsor dan menutup akses lokasi tersebut. 

Banjir Lahar Dingin di Candipuro 

Imbas hujan yang terjadi di lereng Gunung Semeru mengakibatkan peningkatan debit di daerah aliran sungai (DAS) lahar Semeru. Dari rekaman video warga, memperlihatkan momen meluapnya aliran banjir bercampur material lahar dingin Semeru. 

Banjir ini memutus tiga jembatan di Kecamatan Candipuro. Jembatan ini terletak di Kali Mujur, kali perbatasan Malang-Lumajang, dan jembatan gantung di Kaliregoyo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. 

Saat Informasi ini Human Initiative terima, sudah ada dua titik lokasi pengungsian yakni di Balai Desa Tupeng dan Balai Desa Jarit. Human Initiative hingga saat ini terus melakukan koordinasi dengan relawan lokal untuk assessment dan berkoordinasi dengan instansi terkait. 

Lihat selengkapnya respons dari dua bencana alam ini melalui Situation Report #1 Tanah Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Lumajang. Ulurkan kebaikanmu ke Lumajang bersama Human Initiative melalui solusipeduli.org. 

Foto: Pusdalops BNPB