Lebih dari Sekadar Bahagia, Ini yang Kamu Akan Rasakan Usai Berqurban

Lebih dari Sekadar Bahagia, Ini yang Kamu Akan Rasakan Usai Berqurban

15 Juni 2023

Human Initiative – Berqurban merupakan ibadah sunnah muakkadah. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin juga telah memudahkan umat islam untuk menunaikannya apabila telah memenuhi kebutuhan pokok dalam hidupnya di dunia. Meski begitu, berqurban akan memberikan rasa istimewa yang lebih dari sekadar bahagia. 

Sebagai sosok yang telah lama mengabdi dalam dunia kemanusiaan, Boy Mareta selaku General Manager Partnership dan Program Human Initiative mengungkapkan bahwa ada rasa yang istimewa seusai menunaikan qurban. Ia mengawali pengamatan ini mulai dari diri sendiri hingga para donatur yang berqurban melalui Human Initiative. 

“Kita mengartikan berqurban sebagai bentuk keikhlasan. Namun lebih dari itu, ternyata berqurban memberikan rasa istimewa yaitu mampu menahan nafsu terhadap nikmat dunia yang berlimpah. Dengan kata lain, pequrban telah mampu memenangkan dirinya sendiri,” ungkap Boy. 

Meskipun dalam menunaikan qurban perlu mengeluarkan banyak tabungan, biasanya seseorang akan tetap merasa bahagia. Selain bahagia telah menjalankan ibadah, tentu juga bahagia karena berhasil meyakinkan diri untuk berqurban. 

Lantas, bagaimana pandangan psikologi tentang perasaan bahagia usai berqurban ini ya?  

 

Kebahagiaan Berqurban dalam Pandangan Psikologi 

Maya Sita Darlina, seorang Psikolog sekaligus General Manager People Care Human Initiative mengungkapkan bahwa rasa positif usai berqurban dapat membuat seseorang merasakan kebahagiaan, syukur, dan kepuasan. Menurutnya, melalui pengorbanan menyediakan hewan qurban, umat Muslim dapat merasakan kedamaian batin dan kebahagiaan karena menunaikan salah satu ibadah yang disyariatkan. 

Dari sudut pandang Psikologi Positif (Martin Seligman, 1998), telah mengenalkan konsep PERMA. Konsep PERMA ini menjadi jalan bagi seseorang untuk dapat mencapai kehidupan ‘flourishing’, yang merupakan istilah kebahagiaan tertinggi dari Psikologi Positif. Akronim PERMA ini terdiri dari Positive Emotion, Engagement, Relationship/Positive, Relationship, Meaning, dan Accomplishment/Achievement. 

“Salah satu cara seseorang memiliki meaning dan mencapai flourishing ini adalah dengan memberikan manfaat bagi diri dan lingkungan. Dengan berqurban, tidak saja membahagiakan orang lain, tetapi membantu diri untuk turut bahagia karena telah membuat diri bermakna,” jelas Maya Sita. 

Seperti yang kita ketahui, pelaksanaan ibadah qurban melibatkan umat Muslim secara aktif dalam berbagai tahapan. Mulai dari pemilihan hewan qurban, penyembelihan, hingga pendistribusian daging kepada yang membutuhkan.  

“Melalui keterlibatan aktif ini, individu dapat merasakan rasa keterikatan (enggagement) dengan ibadah tersebut, dan merasakan arti serta tujuan yang mendalam dari pelaksanaannya. Saat seseorang memiliki enggagement terhadap apa yang dilakukannya, maka dapat memunculkan perasaan bahagia,” tutup Maya Sita. 

0

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561