Sejarah Hari Jumat Bagi Umat Islam, Kamu Harus Tahu 

Sejarah Hari Jumat Bagi Umat Islam, Kamu Harus Tahu 

10 Maret 2023

Hari Jumat yang disebut sebagai sayyidul ayyam atau ‘Rajanya Hari’, menjadi hari yang istimewa bagi umat Islam. Banyak peristiwa besar Islam yang jatuh bertepatan pada hari Jumat. Hal ini membuat banyak sejarah hari Jumat bagi umat Islam yang bermunculan dari berbagai sumber. Yuk simak di bawah ini, sejarah hari Jumat bagi umat islam yang kamu harus tahu. 

Hari Jumat Sebelumnya Bernama Hari ‘Arubah

Mengutip dari islam.nu.or.id, penamaan hari pada masa Arab Jahiliyah sangat berbeda sebelum datangnya Islam. Penamaannya adalah Syiyar (Sabtu), Awwal (Ahad), Ahwan (Senin), Jubar (Selasa), Dubar (Rabu), Mu’nis (Kamis), dan ‘Arubah (Jumat). 

Setelah Islam datang, semua penamaan hari berubah, termasuk hari ‘Arubah yang diganti menjadi hari Jumat. Turun pula firman Allah Ta’alaa, “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan shalat Jumat (Jumu’ah) maka bersegeralah mengingat Allah,” (Q.S Al-Jumu’ah: 9).  

Menurut Ibnu Abdul Bar, Arab Jahiliyah merayakan hari ‘Arubah sebagai berbangga-banggaan, kepongahan, bergagah-gagahan, berhias, dan kasih sayang. Datangnya Islam mengubah hari tersebut menjadi hari yang penuh dengan keimanan, hari mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadi hari persatuan umat, serta ajang silaturahim akbar. 

Asal Nama ‘Jumat’

Sebetulnya sangat banyak pendapat mengenai asal penamaan hari ‘Jumat’ ini. Mulai dari hari dipertemukannya Nabi Adam dan Siti Hawa, penyempurnaan penciptaan Allah yang merupakan pendapat Imam Abu Hanifah dan Ibnu Abbas, dan berkumpulnya orang-orang di Masjid untuk shalat Jum’at. 

Akan tetapi, menurut Nu Online, ada pendapat yang dinilai lebih sahih. Dalam hadits riwayat Ahmad, ketika Rasulullah SAW ditanya ‘Mengapa dinamakan hari Jumat?’ Beliau bersabda: 

“Karena pada hari itu, tanah liat ayah kalian, Adam, dicetak. Pada hari itu, kiamat dan kebangkitan terjadi. Pada hari itu pula, kehancuran melanda. Di akhir tiga waktu pada hari itu, ada satu waktu, barang siapa yang berdoa kepada Allah pada waktu itu pasti doanya dikabulkan,” (termaktub dalam kitab Nailul Autar dan Fathul Bari jilid 2 – 113) 

Pencetus Nama Hari ‘Jumat’

Dalam artikel Nu Online, Ustadz Halimi Zuhdy yang merupakan Dosen Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang menuliskan siapa pencetus nama hari ‘Jumat’. Dituliskan bahwa menurut salah satu pendapat, Ka’ab bin Lu’ai merupakan orang yang pertama kali memberi nama hari istimewa. 

Saat itu orang-orang Quraisy berdatangan pada hari Jumat dan Ka’ab berkhutbah menyampaikan tentang ketakwaan, sebagai berikut. 

Hari Jumat tidak sekadar nama, ia adalah waktu penyatuan umat, penguatan visi dan misi (buktinya, ketika khatib sudah membacakan khutbahnya, jamaah dilarang berbicara), serta penguatan jalinan silaturahim antar-hamba Allah dalam satu keimanan dan peningkatan ketaqwaan sebagaimana pesan dalam khutbah Jumat, dan tidak hanya memikirkan dunia yang fana belaka (wadzarul bai’).   Walau hari Jumat mengganti hari Arubah, numun karena kadar keimanan dan ketaqwaan itu berbeda, maka keangkuhan tak akan pernah terkikis habis. Hasad, dengki, pamer, sombong akan selalu hadir, sepanjang sejarah manusia masih tercatat di muka bumi, 

 

Sahabat Inisiator, itulah tiga sejarah yang Human Initiative kumpulkan untuk bisa memaknai hari Jumat. Semoga keberkahan selalu menyertai, terutama di hari Jumat yang mulia. bagi kalian yang ingin bersedekah di hari Jumat ini, dapat berkunjung ke solusipeduli.org.

 

Sumber: 

https://islam.nu.or.id/jumat/sejarah-penamaan-hari-jumat-muasal-terkikisnya-keangkuhan-manusia-VUNgL 

1

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561