Cara Orang Tua untuk Menumbuhkan Sikap Berbagi pada Anak 

Cara Orang Tua untuk Menumbuhkan Sikap Berbagi pada Anak 

27 Juli 2023

Human Initiative – Banyak yang mengatakan bahwa beban berat memiliki anak bukan hanya pada biaya pendidikan dan biaya hidup mereka saja. Akan tetapi, ada tanggung jawab besar orang tua untuk mendidik anak menjadi baik bagi lingkungannya. Salah satu awal yang biasa orang tua lakukan adalah menumbuhkan sikap berbagi pada anak. 

Sayangnya, ada masa di mana anak-anak sulit berbagi. Entah itu berbagi mainan, berbagi makanan, maupun bergantian dalam menggunakan fasilitas umum di lingkungannya. Oleh karena itu, banyak orang tua mengkhawatirkan sikap anak-anaknya di masa depan. 

Maya Sita Darlina, Psikolog sekaligus Manajer People Experience Human Initiative mengungkapkan bahwa sikap berbagi menjadi salah satu aspek terpenting dalam beretika kepada sesama makhluk hidup. Menurutnya, sikap senang berbagi ini akan mampu menjadikan anak sebagai sosok yang disenangi oleh masyarakat. 

“Dalam pengembangan sikap berbagi ini, orang tua memiliki peran yang penting untuk menumbuhkan sikap tersebut. Tentunya, pengembangan sikap berbagi ini harus diimplementasikan sedari usia dini,” ujar Maya. 

 

Mengapa Anakku Sulit Berbagi? 

Bagi Sahabat Inisiator yang sudah menjadi seorang Ayah dan Bunda, mungkin akan bertanya hal seperti ini. Maya Sita mengungkapkan bahwa ada faktor mengapa hal tersebut terjadi pada anak. 

Pertama, anak belum mengenal konsep berbagi. Pada usia balita, anak belum memahami bahwa ada banyak hal yang dapat dimiliki bersama. Ketika memiliki barang, anak akan berpikir bahwa barang tersebut hanya miliknya. Bahkan bisa saja ketika melihat sebuah mainan dan ia memegangnya, anak akan berpikir mainan itu miliknya dan tidak boleh dimainkan temannya. 

Kedua, pola asuh yang kurang tepat. Orang tua tentu sangat mencintai anak-anak mereka dan ingin anak mereka bahagia. Contohnya, orang tua jarang mengajarkan atau mencontohkan anak untuk berbagi apa yang ia miliki dengan orang lain. Bisa saja sebaliknya, orang tua terlalu memaksakan anak untuk berbagi yang menyebabkan anak merasa kesal dan memandang berbagi sebagai hal yang negatif. Pola asuh ini kemudian akan menyebabkan anak sulit untuk belajar berbagi. 

 

Sikap Berbagi untuk Masa Depan Anak 

Saat ini, sudah banyak orang tua yang memahami bahwa perlu membentuk karakter anak sejak dini. Orang tua juga sangat menyadari sikap berbagi ini sangat berpengaruh pada karakter anak hingga dewasa nanti. Maya Sita mengurainya menjadi dua pokok di bawah ini. 

 

1. Menumbuhkan empati dan kepedulian anak

Anak yang terlatih untuk berbagi sesuatu yang ia punya kepada teman atau orang lain yang membutuhkan, memiliki rasa empati dan peduli yang meningkat. Ketika teman atau orang lain membutuhkan sesuatu, anak tidak akan sungkan untuk membagikan apa yang ia punya untuk menolong orang tersebut. Mulai ari hal ini, anak akan belajar bahwa berbagi adalah suatu hal positif yang dapat membantu orang lain.

 

2. Anak memiliki jiwa sosial yang baik 

Sikap berbagi membantu anak untuk bisa bersosialisasi dengan teman-temannya. Saat sedang bermain dengan teman-temannya, anak yang terlatih untuk berbagi tidak akan marah atau kesal ketika harus bermain bersama. Ia akan dengan senang hati meminjamkan mainan yang ia punya atau memainkan mainan tersebut bersama-sama. Sikap ini dapat membuat anak lebih mudah bergaul dengan teman-temannya. 

 

Bagaimana Menumbuhkan Sikap Berbagi pada Anak?

Melihat banyaknya manfaat dari menumbuhkan sikap berbagi pada keseharian anak, orang tua perlu menyiapkan berbagai strategi agar anak memiliki sikap tersebut. Berikut beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk melatih sikap berbagi pada anak. Yuk, simak di bawah ini. 

 

1. Mulai ajak anak untuk bermain bersama teman atau saudara

Membiasakan anak untuk berinteraksi dengan orang lain dapat menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan sikap berbagi. Ketika bermain dengan orang lain, anak akan berlatih untuk meminjamkan mainan yang ia miliki atau memainkannya secara bersama-sama. 

Bagaimana jika anak enggan untuk berbagi saat bermain bersama temannya? Maka, orang tua bisa menjadi penengah dengan memberikan durasi bagi mereka. Contohnya, orang tua dapat membagi waktu selama 15 menit untuk sang anak bermain dengan mainannya. Kemudian pada 15 menit berikutnya mainan akan dimainkan oleh temannya.

 

2. Mencontohkan sikap berbagi dengan anak

Seorang anak biasanya akan mengikuti hal-hal yang ia lihat di lingkungannya. Mencontohkan sikap berbagi di depan anak, dapat mendorong kemauan anak untuk melakukan hal yang serupa. Ketika sedang mencontohkan sikap berbagi di depan anak, tunjukkan pula perasaan yang positif. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa berbagi adalah hal yang baik. 

 

3. Validasi emosi dan beri apresiasi

Sikap berbagi baiknya tumbuh dari kemauan anak sendiri, dengan kata lain tanpa adanya paksaan. Orang tua tidak perlu selalu ‘memaksa’ anak agar mau untuk berbagi. Ada kalanya orang tua perlu menghargai batasan yang anak miliki. 

Apabila anak merasa kesal karena diminta untuk berbagi, orang tua baiknya memvalidasi perasaannya dan menasihati dengan baik. Sebaliknya, ketika anak mau berbagi, berikan apresiasi untuk mereka. Perbuatan baik yang dengan penguatan atau pujian, cenderung akan terjadi lagi di masa depan. 

 

Bagaimana, Sahabat Inisiator sudah menemukan pola untuk menjadikan anak-anak di rumah menjadi gemar berbagi? Yuk, mulai semuanya hari ini dan ajak juga anak-anak untuk berlatih berbagi lebih luas lagi bersama Human Initiative. 

Buka solusipeduli.org, dan ceritakan berbagai program kebaikan kepada mereka untuk menggugah rasa simpati dan empatinya. Jangan lupa, libatkan anak untuk memilih program dan nominal donasi yang akan ditunaikan. Semoga anak-anak kita menjadi generasi dengan hati mulia dan peduli terhadap sesama ya.  

 

  

 

 

1

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561