Human Initiative – Keterbatasan lahan menjadi kendala masyarakat perkotaan untuk bercocok tanam guna meningkatkan ketahanan pangan keluarganya. Akan tetapi, saat ini banyak keluarga sudah memulai untuk menanam bahan makanan di lahan terbatas lho. Merangkum dari berbagi sumber, yuk simak tips di bawah ini sebagai upaya memenuhi gizi seimbang, penghijauan perkotaan, dan ketahanan pangan keluarga.
Dari berbagai metode penanaman di lahan terbatas perkotaan, Metode Tabulampot atau membuat kebun di dalam pot bisa menjadi langkah yang tepat. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini antara lain penyiraman, pemupukan, pengendalian hama penyakit, hingga pergantian pot.
Meskipun metode ini menyarankan wadah media tanam di dalam pot, kita bisa menggunakan wadah bekas seperti kaleng cat dan galon bekas. Selain mengurangi pengeluaran membeli pot, memanfaatkan wadah bekas dapat menjadi bentuk mendukung penggunaan kembali (reuse) limbah plastik yang ada.
Setelah menemukan metode yang sesuai, kita bisa memilih jenis tumbuhan sayuran yang paling gemar dikonsumsi. Umumnya, keluarga akan menanam cabai, bayam, sawi, kangkung, daun bawang, dan seledri untuk jenis sayuran. Umumnya jenis tanaman seperti sawi dan bayam memerlukan waktu yang tidak lama, yaitu antara 21 hari, sampai dua bulan setelah hari tanam. Setelah mencapai hari panen, maka kita bisa mengambil untuk mengonsumsinya sesuai kebutuhan rumah tangga.
Sebelum membayangkan nikmatnya hari panen, kita perlu memperhatikan proses penyemaian hingga penanaman. Untuk tipe sayuran seperti sawi, bayam, dan kangkung, bisa memperbanyak biji dalam proses penyemaiannya di dalam polybag dan menempatkannya pada daerah yang teduh. Setelah satu bulan, yang mana biji sudah mulai bertunas, kita dapat memindahkannya ke tempat penanaman lain. Selanjutnya apabila bibit sudah setinggi 10 cm, tanaman bisa dipindahkan ke wadah media tanam pot.
Namun, kita perlu melakukan penyiraman kepada media tanam yang baru, sebelum memindahkan bibit yang sudah bertunas tersebut. Selain itu, kita harus berhati-hati saat memindahkan dan mengupayakan agar akar tidak banyak yang patah. Untuk waktu pemindahannya, sangat baik dilakukan pada sore hari.
Untuk meraih masa panen sayuran yang kita tanam, penting untuk memperhatikan perawatannya. Merawat tanaman sayuran bisa dengan cara sederhana, di antaranya:
– Memeriksa tanaman setiap hari untuk memperhatikan hama dan penyakit yang hinggap pada tanaman. Bila menjumpainya, kita bisa mengambil hama dengan cara menjepit. Adapun tanaman yang terlanjur layu, kita bisa membuang dan mencabut medianya agar tidak menular ke tanaman lain.
– Berilah tambahan pupuk kandang atau kompos matang, apabila mendapatkan tanaman yang tidak subur.
– Memberikan pasak saat tanaman sudah mulai tumbuh tinggi, untuk membantun tanaman tetap tegak.
– Siram secara rutin minimal tiga kali sehari dan tetap memperhatikan kadar air. Jangan membiarkan media tanam terlalu kering atau terlalu basah.
Mulai hari ini, semangat untuk menjadi Petani di rumah sendiri ya Sahabat Inisiator. Selain untuk menguatkan ketahanan pangan pada level rumah tangga, upaya ini juga menjadi refleksi kerja keras Petani Indonesia. Yuk, lengkapi kebaikanmu bersama Human Initiative dengan program pemberdayaan untuk Petani Indonesia melalui www.solusipeduli.org.
Referensi:
https://www.biopsagrotekno.co.id/menanam-di-lahan-sempit/
https://www.biopsagrotekno.co.id/sayuran-lahan-sempit/
http://www.cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/91326/BUDIDAYA-SAYURAN-DALAM-POLYBAG-/
Foto: Pixabay – jag2020