CRS Indonesia dan Human Initiative Menghadiri Lokakarya Penutupan Program Pulih Bersama

Pandemi COVID-19 membawa berbagai perubahan dalam berbagai aspek, termasuk aspek sosial dan ekonomi. Dalam merespon situasi Pandemi COVID-19, pada tahun 2021 pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) menghadirkan program hibah. Program tersebut adalah “Australia-Indonesia COVID-19 Emergency Response Package – Recover Together” atau yang lebih dikenal dengan “Program Pulih Bersama”. Sejumlah instansi turut tergabung dalam Program Pulih Bersama, satu di antaranya SIAP SIAGA.

SIAP SIAGA merupakan Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesiapsiagaan Bencana. Program tersebut bertujuan untuk memperkuat manajemen risiko bencana sekaligus memperkuat kerja sama antara pemerintah Australia dan Indonesia dalam isu-isu kemanusiaan. Sebagaimana Program Pulih Bersama yang telah berjalan selama sekitar satu tahun, maka pada kesempatan kali ini SIAP SIAGA melaksanakan kegiatan Lokakarya Penutupan Program Pulih Bersama. Acara tersebut berlangsung pada hari Kamis, (15/12) di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan.

Tujuan dari kegiatan Lokakarya ini untuk memberikan peningkatan layanan kesehatan dan sosial bagi penduduk di daerah yang paling terdampak serta membangun ketahanan masyarakat atas dampak pandemi. Selain itu, ini memberikan kesempatan bagi Mitra Pulih Bersama untuk menampilkan hasil program dan proses pembelajaran. kegiatan berlangsung melalui diskusi panel dan pameran yang mempresentasikan produk pengetahuan dengan para pemangku kepentingan di masing-masing instansi. Termasuk CRS Indonesia yang turut melibatkan Human Initiative untuk bergabung dalam kegiatan tersebut.

Kolaborasi Dalam Program Pulih Bersama

Dalam kegiatan tersebut, beberapa pemangku kepentingan dalam Program Pulih Bersama ikut hadir baik secara luring maupun daring. Mereka yang hadir yaitu DFAT, Kemensos, Kemendagri, BNPB, MDMC, LPBI NU, PKBI, CWS, ADRA, Wahid Foundation dan IDEP.

Agus Wibowo selaku perwakilan dari BNPB menyampaikan harapan beliau akan adanya keberlanjutan Program Pulih Bersama dalam ketahanan bencana. Pada kesempatan tersebut beliau mengucapkan terima kasih atas implementasi program yang sangat baik.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih lima jam tersebut memaparkan pencapaian program dan management pengetahuan meliputi:

1. Pentingnya Peran Local Champion dalam PRBBK yang Inklusif.
2. Pengelolaan Data Desa untuk Mendukung Perencanaan Penanggulangan Bencana.
3. BUMD sebagai Mekanisme Pembangunan Ekonomi Lokal yang Inklusif dan Tangguh.
4. Konsep Desa Wisata Tangguh.
5. Presentasi Hasil Pulih Bersama.
6. Pameran Produk Pengetahuan dari Implementasi Pulih Bersama.

Pada kesempatan itu, CRS Indonesia Bersama Human initiative turut menghadirkan produk buku-buku Program Pulih Bersama dalam CANDO Konsorsium seperti Buku Edukasi COVID-19, Buku Konseling Kesehatan Mental, dan Buku Dukungan Kewirausahaan.

Leader Squad Empowerment Human Initiative, Rizka Azharini menyampaikan kegembiraannya dalam kegiatan hari kemarin.

“Suatu kesempatan yang berharga untuk dapat hadir dalam kegiatan Lokakarya ini, kami berharap adanya pembelajaran positif baik dalam segi implementasi program atau learning event oleh CRS-HI di kemudian hari,” ujarnya.

Aulia Rahmah Aprilia