Human Initiative Bantu Kuatkan Ketahanan Pangan untuk Penyintas Covid-19 dengan Kebun Gizi

Human Initiative Bantu Kuatkan Ketahanan Pangan untuk Penyintas Covid-19 dengan Kebun Gizi

14 Agustus 2022

Dalam Global Humanitarian Report tahun 2021, isu hunger disebutkan sebagai salah satu tantangan isu prioritas di bidang kemanusiaan kedepan. Hal ini berdasarkan pada fakta bahwa sebanyak 77 juta orang di 22 negara yang mengalami kelaparan akut yang dicatat dalam laporan tersebut. Bahkan dampak dari pandemi dan perubahan iklim diprediksikan menyebabkan sebanyak 270 juta orang mengalami krisis pangan pada akhir 2020 yang lalu. Hal ini karena kedua kondisi tersebut berdampak pada sistem pangan di seluruh dunia. Hal ini juga menyebabkan kebutuhan terhadap penanganan krisis pangan pada tahun 2020 meningkat hampir 100% dibanding tahun 2015, dari 5 Milyar USD menjadi 10 Milyar USD. Human Initiative sejak 2020 menyelenggarakan Program Ketahanan Pangan secara luar di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini merespon kondisi pandemic yang menyebabkan adanya pembatasan mobilisasi orang dan barang, termasuk makanan pokok. Salah satu wilayah intervensinya adalah Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor yang diintervensi pada bulan Maret sampai November 2021.

Bentuk intervensi program yang diberikan antara lain

  1. Pelatihan perencanaan bisnis perikanan dan sayuran
  2. Pembangunan Green House beserta Instalasi Hidroponik dan 5 Kolam Ikan Air Tawar
  3. Pelatihan budidaya sayuran hidroponik 2 kali
  4. Pelatihan budidaya ikan air tawar sistem bioflok 2 kali
  5. Pelatihan manajemen pasca panen sayuran hidroponik 1 kali
  6. Pelatihan manajemen pasca panen ikan air tawar 1 kali
  7. Pelatihan pemasaran produk 1 kali
  8. Coaching dan pendampingan 7 kali

 

Masyarakat Desa Sasakpanjang Kecamatan Tajurhalang awalnya adalah masyarakat yang tidak terbiasa melakukan budidaya tanaman sayur dan ikan air tawar. Setelah intervensi program, masyarakat mampu menjalankan budidaya sayur dan ikan air tawar dengan baik. Hasil pengukuran evaluasi kegiatan diketahui pasca intervensi program sebanyak 80% penerima manfaat memiliki kemampuan yang baik dalam pengelolaan budidaya sayur. Sebanyak 85% penerima manfaat memiliki kapasitas yang baik dalam pengelolaan budidaya ikan air tawar. Sebanyak 82% penerima manfaat memiliki kapasitas yang baik tentang post-harvest management tanaman sayur dan 83% baik dalam post-harvest ikan air tawar.

Hasil pengukuran dampak program diketahui sebelum intervensi program sebanyak 88% masyarakat merasa kesulitan mendapat pasokan bahan makanan, pasca intervensi, angkanya menurun menjadi 24%. Tidak hanya berdampak pada kemudahan akses pangan, program ini juga berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat. Sebanyak 52% penerima manfaat program meningkat penghasilannya. Hal ini karena setiap hasil panen ikan air tawar diolah oleh warga menjadi frozen food untuk dijual ke masyarakat luas. Laba penjualan diperuntukkan bagi para pengelola usaha. Besaran peningkatan pendapatannya beragam, sebanyak 68% penerima manfaat meningkat pendapatannya sebesar 1juta rupiah per bulan, sebanyak 24% meningkat sebesar 2juta hingga 4juta rupiah per bulan, dan sebanyak 4% masyarakat meningkat lebih dari 4juta rupiah.

 

Melalui program ini, penerima manfaat juga difasilitasi untuk dapat membentuk dan mengelola Kelompok Tani yang dikenal dengan Gizi Permai Farm. Awalnya Kelompok Tani Gizi Permai Farm menjadi kelompok yang mengelola sarana prasara yang diberikan Human Initiative. Akan tetapi dengan pendampingan yang intens kelompok ini mampu mengembangkan program ketahanan pangan di tingkat RT . Program tersebut berupa pemberian hibah subsidi untuk pembuatan kolam ikan bioflok kepada seluruh RT di kawasan RW 12, yang dimana hibah tersebut diberikan dari hasil penjualan sayur hidroponik dan ikan nila bioflok. Hingga saat ini, di kawasan RW 12 sudah terdapat 33 kolam ikan bioflok yang terdiri dari 5 kolam Gizi Permai Farm, 20 kolam di masing-masing RT, dan 8 kolam masyarakat di lingkungan RW 12.

 

Hasil produk dari Gizi Permai Farm ini selain sayuran segar hidroponik dan ikan nila segar, juga terdapat jus sayuran, salad sayuran, ikan marinasi frozen, dan lain sebagainya. Pemasaran hasil produksi sayuran hidroponik dan ikan bioflok sudah masuk ke beberapa wilayah di luar lingkungan RW 12 seperti Tanggerang, Depok dan Jakarta. Kelompok Tani Gizi Permai Farm juga bekerjasaama dengan Agrifarm Bogor dan Asmalam Sinar Turnip Bogor untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat besar, bahkan melebihi kemampuan produksi kebun gizi. Selain itu untuk produk olahan sayuran dan ikan seperti jus sayuran, salad sayuran, dan ikan marinasi juga memiliki pasar yang sangat besar, produk ini sering sekali dipamerkan pada bazzar dan pameran di setiap event-event besar. Program ketahanan Pangan ini, banyak mendapatkan tanggapan positif dari beberapa pihak seperti dinas terkait, mahasiswa dan lembaga pendidikan diantaranya:

 

  1. Pemerintah Desa Sasak Panjang, Pemerintahan Kecamatan Tajurhalang, dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Pemkab Bogor akan memberikan bantuan dana Ketahanan Pangan berupa pembuatan Green House untuk support Green House di kawasan Gizi Permai Farm agar dapat memenuhi permintaan pasar.
  2. Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. Kelompok Tani Gizi Permai Farm mendapatkan legalitas dan terdaftar di SIMLUHTAN dan bisa menerima bantuan Saprodi (Sarana Produksi) dari Kementrian Pertanian.
  3. Dinas Perikanan Kabupaten Bogor. Gizi Permai Farm akan dibuatkan SK Perikanan untuk didaftarkan ke Exkusuka agar mendapatkan bantuan Saprodi (sarana produksi) dari Kementrian Perikanan.
  4. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor. Gizi Permai Farm sudah dibuatkan NIB dan beberapa anggota sudah didaftarkan pelatihan PKP (Penyuluhan Keamanan Pangan), agar mendapatkan PIRT (izin yang diperuntukkan untuk jenis makanan tertentu).
  5. Rumah Bunda Sehat (RBS) Bekasi. Anggota Gizi Permai Farm diundang untuk menjadi Fasilitator tentang Budidaya Ikan Air Tawar Sistem Bioflok dan Pembuatan Kolam Bioflok.
  6. SMP Bus’ro Al Karim, Tajurhalang. Anggota Gizi Permai Farm diundang untuk pembuatan Kolam Bioflok dalam rangka mengikuti Perlombaan Adiwiyata.
  7. DKP (Dinas Ketahanan Pangan) Kabupaten Bogor. Gizi Permai Farm sudah melakukan pengecekkan laboratorium terhadap sayuran hidroponik. Hasilnya sayuran hidroponik dari Gizi Permai Farm bebas dari pestisida.
  8. Pemerintah Kabupaten Bogor (HUT Kabupaten Bogor 2022): Ketua RW 12 (penanggung jawab Kelompok Tani Gizi Permai Farm) menjadi RW Terbaik se-Kabupaten Bogor dengan kategori penataan lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan.
  9. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Salah satu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan penelitian untuk pembuatan skripsi tentang Initiative for Empowerment untuk Mendukung SDGs.
  10. Mahasiswa IPB. Salah satu mahasiswa IPB melakukan penelitian untuk pembuatan skripsi tentang Budidaya Sayuran Hidroponik dan Budidaya Ikan Sistem Bioflok.
  11. Koperasi Ciseeng. Gizi Permai Farm bekerjasama dengan koperasi ciseeng untuk suplai penjualan ikan nila segar dan ikan nila marinasi frozen.
  12. Initiative Forum. Salah satu anggota Gizi Permai Farm (Bu Yustiana) mendapatkan penghargaan di kegiatan Initiative Forum 2022 sebagai Beneficiaries Prestatif dalam kategorih Bidang Ketahanan Pangan.

 

“Kami sangat berterimakasih kepada Human Initiative telah memilih masyarakat Sasak Panjang Permai sebagai penerima manfaat program ketahanan pangan ini. Program ini sangat membantu kami ketika pandemi Covid-19 melanda saat itu. Saat ini kami berupaya terus untuk mengembangkan program ini agar bermanfaat kepada masyarakat secara luas dan berkelanjutan. Hal ini sebagai bentuk amanah dan rasa terimakasih kami kepada donor dan Human Initiative. Semoga banyak masyarakat di sekitar lingkungan kami yang menerima manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung, serta semoga kami bisa terus berkolaborasi dengan berbagai pihak agar Gizi Permai Farm ini bisa berkembang menjadi lebih besar” ucap Yustiana.

“Pada awalnya, saya berpikir program ini hanya mampu mengatasi permasalahan ketahanan pangan di salah satu masyarakat yang terdampak Covid-19 saja. Tetapi ternyata mereka mampu melakukan hal yang lebih besar. Mereka yang awalnya tidak memiliki kompetensi sedikit pun mengenai cara budidaya sayuran hidroponik dan budidaya ikan air tawar system bioflok. Tetapi saat ini justru mereka banyak memberikan ilmu dan pengalaman mereka ke banyak orang, ini suatu hal yang luar biasa. Harapan saya sebagai Project Manager program ini ialah semoga Gizi Permai Farm menjadi kelompok yang mampu memitovasi banyak orang untuk membuat hal yang serupa” ucap Royaldo Gia Pratama selaku Ketua Project

0

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561