Menjaga Kesehatan dari Pekatnya Polusi Udara di Ibu Kota Jakarta

Menjaga Kesehatan dari Pekatnya Polusi Udara di Ibu Kota Jakarta

3 Oktober 2023

Human Initiative – Indonesia dalam masa kemarau panjang di tahun 2023 ini mendapati dampak berupa polusi udara yang pekat. Mengutip dari Katadata, laporan riset Vital Strategies dan Institut Teknologi Bandung (ITB) bertajuk ‘Sumber Utama Polusi Udara di DKI Jakarta’ telah membuktikan kadar pencemaran udara di Jakarta melonjak saat kemarau tiba. 

Vital Strategies dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengemukakan bahwa rata-rata harian konsentrasi PM2.5 (partikel pencemar udara) di Jakarta melampaui ambang batas aman World Health Organization (WHO). Pemantauan ini dilakukan di tiga lokasi, yakni kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Kebon Jeruk, dan Lubang Buaya. Hasilnya,  

Pemantauan ini menemukan rata-rata kadar harian konsentrasi PM2.5 di kawasan GBK mencapai 21 mikrogram per meter kubik pada saat musim hujan. Sayangnya, saat kemarau tiba, kadar ini melonjak hingga 58 mikrogram per meter kubik. Jelas saja angka ini melampaui standar rata-rata harian ideal PM2.5 dari World Health Organization (WHO), yang hanya 25 mikrogram per meter kubik. 

Merangkum dari berbagai sumber, ada banyak upaya yang bisa Sahabat Inisiator optimalkan untuk menjaga kesehatan dari pekatnya polusi udara. Tips ini juga berlaku untuk semua wilayah lho. Yuk, simak di bawah ini. 

1. Selalu Menggunakan Masker

Kini, menggunakan masker sebagai penutup mulut dan hidung telah menjadi kebiasaan pascapandemi Covid-19. Sahabat Inisiator perlu untuk mempertahankan kebiasaan ini, terlebih bagi para pengendara sepeda motor dan pengguna angkutan umum. 

Dari temuan Vital Strategies dan ITB tersebut, ternyata sektor transportasi menjadi penyumbang polusi udara terbesar di DKI Jakarta. Saat kemarau ini, asap knalpot kendaraan bahkan menyumbang sekitar 42% sampai 57% partikel pencemar udara PM2.5 di Jakarta. 

2. Minum Air Mineral 8 Sampai 9 Gelas Sehari

Pasti Sahabat Inisiator sudah mengetahui bahwa terdapat lebih dari 50% air dalam tubuh manusia. Maka, akan terjadi dehidrasi pada tubuh apabila manusia mengonsumsi air kurang dari 1.500 sampai 2000 ml setiap harinya. 

Untuk mencukupi kebutuhan dalam tubuh, orang dewasa butuh mengonsumsi air sebanyak delapan sampai sembilan gelas sehari. Mengutip dari laman website Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, waktu yang tepat untuk mengonsumsi air antara lain ketika bangun tidur, sebelum dan sesudah makan (beri jeda), sebelum dan sesudah berolahraga (beri jeda), waktu sore, dan waktu malam atau sebelum tidur. 

3. Konsumsi Buah dan Sayur

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dalam laman website mengungkapkan, bahwa dengan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan secara cukup merupakan salah satu upaya untuk memenuhi pedoman gizi seimbang. Sahabat Inisiator perlu mengetahui, saat mengonsumsi buah dan sayur maka kandungan vitamin dan mineral akan bereaksi bersama enzim. Dari reaksi ini, produksi energi terus meningkat hingga membuat tubuh menjadi lebih bugar dan tentu saja lebih kebal dari berbagai penyakit. 

4. Jaga Kebersihan Udara dalam Rumah

Bagaimana dengan kondisi ventilasi di rumah saat ini? Jika mulai menghitam, ayo lekas untuk dibersihkan. Debu yang mulai tebal tentu saja menghambat sirkulasi udara di rumah, apalagi pintu lebih sering tertutup. 

Jika ventilasi udara sudah bersih dan sirkulasi udara sudah baik, tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakan alat penjernih udara. Mengutip dari Detik.com, berbagai jenis tumbuhan hias juga bisa berfungsi sebagai penjernih udara. Beberapa di antara tumbuhan tersebut adalah Spider Plant, Dracaena, Devil’s Ivy, Aglaonema, dan Peace lily. 

5. Olah Raga Teratur

Sudah banyak literasi yang mengungkapkan tentang pengaruh olah raga teratur dan dampaknya pada kesehatan tubuh manusia. Dari segala jenis olah raga, jogging merupakan olah raga yang paling mudah dan murah. Sayangnya, kondisi polusi udara ini menjadi penghambat niat baik yang satu ini. 

Sebagai alternatif, mungkin Sahabat Inisiator bisa melakukan olah raga indoor seperti yoga, senam, maupun berbagai gerakan workout di rumah. Mengutip dari CNN Indonesia, ada beberapa tips untuk tetap bisa melakukan jogging di luar rumah lho. Mulai dari memilih waktu pagi atau sore, mencari rute seperti hutan kota, dan rutin cek kualitas udara harian. 

6. Perhatikan Kuantitas dan Kualitas Tidur

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan mengungkapkan bahwa kuantitas tidur dan kualitas tidur menjadi tolok ukur kondisi tidur yang baik bagi kesehatan manusia. Sayangnya, banyak orang yang hanya memperhatikan kuantitas tidurnya. Padahal kualitas tidur juga sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh bahkan mental setiap orang. 

Kuantitas tidur berkaitan dengan durasi tujuh sampai delapan jam sehari bagi orang dewasa. Sedangkan kualitas tidur sangat ditentukan oleh beberapa karakteristik sebagai berikut:

  • Memenuhi kuantitas tidur setiap harinya
  • Tertidur dalam waktu 30 menit atau kurang, setelah memposisikan diri untuk bersiap tidur
  • Tidur sepanjang malam tanpa terbangun. Apabila terbangun, hanya terjadi satu kali saja
  • Jika bangun dalam tidur, dapat tidur kembali dalam waktu kurang dari 20 menit
  • Tidur malam terasa tenang dan memberikan efek pulih dari lelah hingga bertenaga di pagi hari  

 

Sumber Data:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/11/polusi-udara-jakarta-makin-buruk-saat-musim-kemarau
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/412/manfaat-air-putih-bagi-tubuh
https://www.detik.com/properti/tips-dan-panduan/d-6809173/nggak-cuma-cantik-5-tanaman-ini-bisa-jadi-pembersih-udara-di-rumah
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230608115237-255-959208/polusi-udara-sedang-tinggi-ini-tips-aman-olahraga-di-luar-ruang
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2048/menyegarkan-diri-dengan-tidur-yang-berkualitas 

Sumber Foto:
Fotografi udara Jakarta. Pexels: Tom Fisk 

0

Sahabat Inisiator Butuh Bantuan?

Telp/Whatsapp

+62-812-8080-4561