Ciputat – Pada hari Kamis (8/12), Human Initiative (HI) menyelenggarakan pelatihan dukungan psikososial bagi relawan pengajar untuk para pengungsi luar negeri (Refugees). Kegiatan ini berlangsung di Bi Coffee, Ciputat, Tangerang Selatan. Sebanyak 12 orang pengajar yang terdiri dari 8 relawan asing, 4 relawan Indonesia serta 9 orang Tim Project Education Assistance for Refugees HI mengikuti pelatihan ini. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali relawan pengajar dan juga Tim Project Education Assistance for Refugees HI dengan keterampilan dasar untuk mendukung kesejahteraan psikososial.
Dr. Susi Fitri M.Si., Kons., seorang Konselor Profesional menjadi fasilitator pada pelatihan kali ini. Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pengetahuan tentang mengelola stres, meregulasi emosi, serta beberapa teknik saat berada dalam situasi yang mengancam secara emosional.
Nimo Adam, Salah satu Relawan Pengajar dari Somalia mengungkapkan antusiasnya dalam kegiatan ini.
“Menjadi bagian dari relawan pengajar memberikan banyak pengalaman untuk saya. Selama 6 tahun menjadi pengajar, saya belajar banyak dari keberagaman mulai dari budaya dan bahasa. Human Initiative sebagai mitra dari UNHCR turut membantu kami untuk bisa bermanfaat bagi komunitas ini,” ungkapnya.
Setelah sesi pelatihan selesai, para Relawan Pengajar mendapat apresiasi berupa sertifikat serta tunjangan bulanan. Selain itu, sesi diskusi terkait SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) pun dilakukan untuk mendapatkan umpan balik dari para relawan pengajar.
Sejak bulan Juni 2022, terdapat 13.098 Pencari Suaka dan Pengungsi yang transit di Indonesia, mereka menunggu resettlement ke negara ketiga. 28% dari mereka adalah anak-anak. Jumlah ini tersebar di 5 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Medan, Tanjung Pinang, Makassar dan Pekanbaru. Human Initiative berkolaborasi dengan CRS menjadi mitra UNHCR dalam menangani isu pendidikan dan sosial-ekonomi bagi para pengungsi dari luar negeri. Dalam implementasinya, Human Initiative berfokus pada dukungan Pendidikan formal dan non-formal untuk para pengungsi. Di sisi lain, CRS hadir untuk memberikan dukungan di bidang sosio-ekonomi.
“Ini adalah tahun ke-5 HI bekerjasama dengan CRS sebagai mitra dari UNHCR. Project particapant kami beragam, termasuk relawan pengajar yang kami berdayakan ini mayoritas adalah pengungsi dari luar negeri yang berasal dari berbagai komunitas pengungsi dari Afganistan, Sudan, Somalia, dan Uganda. HI berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang ramah di pusat-pusat pembelajaran (learning centers for refugees) yang menumbuhkan kesejahteraan psikososial dan ketahanan, tidak hanya untuk siswa pengungsi namun juga untuk relawan pengajar. Oleh karenanya HI telah melakukan seri pelatihan “Psychosocial Support for Education” yang mengangkat tema tentang kesejahteraan guru, manajemen kelas, dan manajemen stres,” ujar Selma Safira selaku Monitoring, Evaluation, Accountability and Learning (MEAL) Officer.